Jumat, 11 Januari 2008

1 Triliun???

Menjadi Menteri Departemen Perencanaan dan Pengolahan Sistem Informasi Nasional

Apabila saya di percaya untuk menjadi seorang menteri sebuah departemen yang memiliki pengaruh yang cukup kuat untuk merubah negeri ini menjadi lebih baik lagi pasti akan saya coba untuk jalankan. Untuk merubah negeri ini menjadi lebih baik melalui departemen yang saya pegang, pasti membutuhkan dana yang cukup besar. 1 Triliun?menurut saya dana ini cukup besar, jika bisa saya ingin menyatukan Bumi Nusantara ini dibawah naungan NKRI, seperti melanjutkan Sumpah (Palapa) yang pernah diucapkan oleh Maha Patih Gajah Mada "Jika telah mengalahkan Nusantara, saya (baru akan) melepaskan puasa. Jika mengalahkan Gurun, Seram, Tanjung Pura, Haru, Pahang, Dompo, Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, demikianlah saya (baru akan) melepaskan puasa". Yang membangun sebuah program untuk memecahkan masalah PENDIDIKAN yang ada di Indonesia ini. Dengan cara membuat seperti kampus on-line agar semua pelajar yang ingin masuk kuliah, khususnya mahasiswa dapat berinteraksi dengan dosen tanpa harus hadir kelas.

4 komentar:

Anonim mengatakan...

pertama, saya sependapat jika para generasi muda bangsa ini memiliki pikiran untuk melanjutkan sumpah serapah maha patih gajah mada seperti yang tertuang dalam kalimat yang ditulis. namun sebaliknya saya menolak dengan keras seandainya metode pendidikan bangsa ini mengikuti opsi anda, karena menurut asumsi saya, untuk menciptakan mahasiswa/i yang bermutu, pengkolaborasian IQ, EQ, dan spirit pada setiap insan, menjadi satu-satunya faktor yang sangat dibutuhkan. dan kampus selain menjadi wadah berkumpulnya para calon penerus perkembangan negeri ini, juga sekaligus sebagai tempat untuk "mempercantik" kaidah nilai yang ada di dalam jiwa para generasi mendatang.

Anonim mengatakan...

pertama, saya sependapat jika para generasi muda bangsa ini memiliki pikiran untuk melanjutkan sumpah serapah maha patih gajah mada seperti yang tertuang dalam kalimat yang ditulis. namun sebaliknya saya menolak dengan keras seandainya metode pendidikan bangsa ini mengikuti opsi anda, karena menurut asumsi saya, untuk menciptakan mahasiswa/i yang bermutu, pengkolaborasian IQ, EQ, dan spirit pada setiap insan, menjadi satu-satunya faktor yang sangat dibutuhkan. dan kampus selain menjadi wadah berkumpulnya para calon penerus perkembangan negeri ini, juga sekaligus sebagai tempat untuk "mempercantik" kaidah nilai yang ada di dalam jiwa para generasi mendatang.

Welcome mengatakan...

tetapi bagaimana jika mahasiswa/i indonesia sekarang sudah tidak ingin lagi mengkolaborasikan antara IQ,EQ dan spirit yang ada pada mereka?
mungkin saja yang mereka pikirkan hanya mengejar sebuah prestasi dan tidak ingin di pusingkan dengan kesibukkan di kampus mereka.

Tanpa mengurangi rasa hormat,
inti dari tulisan saya adalah bagaimana kita sebagai generasi muda dapat memanfaatkan dan mengembangkan teknologi yang sedang
berkembang saat ini khususnya di Indonesia, dapat di jadikan suatu sistem pendidikan yang baru dimana
mahasiswa/i dapat menghemat waktu, tenaga dan biaya tanpa harus datang ke kampus.

Anonim mengatakan...

tetapi bagaimana jika mahasiswa/i indonesia sekarang sudah tidak ingin lagi mengkolaborasikan antara IQ,EQ dan spirit yang ada pada mereka?
menurut saya itu adalah sebuah tantangan yang tidak perlu ditakuti namun disiasati, tentunya oleh para generasi muda bangsa ini. pada konteks yang berbeda tekhnologi dilahirkan untuk memberikan kemudahan bagi manusia, bukan untuk mengendalikan
/membatasi aras pemikiran manusia.